a. Aura luar (Etheric Body)
Aura ini jauh di luar tubuh fisik ± 2 meter. Aura luar ini bentuknya mirip sangkar ayam atau telur ayam yang terbalik dengan sinar sangat tipis. Aura ini adalah pintu gerbang sekaligus tameng bagi tubuh fisik kita. Secara umum aura ini lebih banyak bersifat kepribadian yang lebih halus. Misalnya seseorang yang mempunyai pengaruh besar dalam pergaulannya sehari-hari atau para pejabat yang berpengaruh besar, memiliki aura luar yang baik.
b. Aura Kesehatan
Kesehatan seseorang sangat ditentukan oleh aura kesehatan yang dimilikinya. Aura ini berada di dalam aura luar. Warna sinar aura ini bercampur baur karena tergantung kesehatan tiap-tiap Organ / Chakra di dalam tubuh, semuanya mengeluarkan warna sinar yang berbeda-beda melalui pori-pori dan bercampur di daerah aura kesehatan. Bila ada suatu gangguan / penyakit maka aura inilah yang terlebih dahulu mengalami gangguan atau penyakit kemudian baru mengenai tubuh fisik.
c. Aura Dalam.
Ini merupakan aura yang sangat penting untuk diketahui dalam teknik penyembuhan. Seperti namanya aura ini terletak paling dalam dari aura lainnya (diluar tubuh fisik). Bila diamati secara waskita akan terlihat warna-warni di luar tubuh kita. Aura ini mudah dikenali karena bentuk sinarnya mengikuti postur tubuh kita dengan ketebalan sinar yang paling terang sekitar 1 – 3 Cm dan pancaran sinarnya yang dirasakan saat penelusuran pada kebanyakan orang antara 20 – 50 Cm. Dalam ketebalan inipun terdapat lapisan-lapisan lagi. Apabila Aura Dalam yang sehat maka warna yang terlihat lebih terang dan bersih. Sekarang telah ada peralatan teknologi modern dimana semua aura dapat difoto (dengan foto kirlian ) untuk dapat mengetahui warna dan bentuk aura yang nantinya dapat dijadikan acuan untuk menilai kondisi kesehatan, sifat seseorang atau tingkat spiritualnya.
Sebagian ahli juga membagi aura menjadi 4 layer mulai dari tubuh fisik mengarah ke luar, yaitu :
- Etheric Body. Yang memberikan supply energi bagi tubuh fisik.
- Astral Body. Disebut juga emotional body.
- Mental Body. Yaitu pikiran.
- Casual Body. Jiwa (atma).
Tubuh kita terdiri dari dua aliran Energi yaitu Energi Kasar dan Energi Halus. Energi Kasar sifatnya lebih mendekati kearah yang lebih nyata. Energi Kasar identik dengan Tenaga Dalam yang dapat dipergunakan untuk melindungi diri dari ancaman–ancaman secara kenyataan. Energi ini biasanya tersimpan di daerah Chakra Pusar (Manipura) tepatnya dua jari di bawah Chakra Manipura. Disini terdapat penyimpanan dan pengolahan Energi yang sangat elastis, yang disebut Tan Tien (samudera kehidupan). Energi alam semesta ditarik masuk melalui chakra Manipura atau melaui chakra mini di sekitar tangan / telapak kaki selanjutnya disimpan pada Tan Tien. Tan Tien menampung, menyimpan serta mengolah energi tersebut hingga tiba saatnya dikeluarkan dan dipergunakan untuk keperluan tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan tekhnik latihan tenaga dalam secara khusus. Sedangkan Energi yang sifatnya halus bekerja tidak nyata atau gaib.
Keberadaan Energi Halus agak sulit untuk dirasakan. Untuk merasakannya hanya berdasarkan keyakinan dan kepercayaan yang tebal dan latihan yang tekun. Latihan paling penting adalah menyesuaikan energi tubuh kita dengan energi halus dengan cara mengontrol energi yang lebih kasar. Mengontrol dalam artian mengurangi pengaruh energi kasar terutama yang ke arah negatif. Aliran Energi Halus dapat diumpamakan seperti frekwensi gelombang Radio atau peralatan Komunikasi lainnya.
Bentuk gelombang tubuh kita mirip seperti gelombang air di saat menjatuhkan batu kecil ke air tenang, maka air membentuk gelombang lingkaran, dari awalnya kecil terus membesar sampai menghilang. Seberapa banyak bentuk gelombang dapat dihitung sampai batasan menghilang. Hal ini menunjukkan jumlah getaran atau frekwensi. Gelombang serta frekwensi yang ada pada tubuh kita sangat bervariasi tergantung berbagai faktor. Faktor yang paling mempengaruhi adalah pikiran yang sedang aktif bekerja secara berubah-ubah sesuai dengan apa yang sedang dipikirkan. Bila memikirkan hanya satu obyek tertentu ini menyebabkan gelombang pikiran melemah dan semakin terfokus sedangkan frekwensi bisa tetap atau ikut berubah tergantung seberapa kuat daya panca pikiran. Semakin jauh daya pancarnya maka frekwensi semakin tinggi. Demikian juga semakin tinggi frekwensinya semakin kuat, jauh dan halus sifatnya.